Selasa, 29 Desember 2009

MAKALAH TARBIYAH ULUL ALBAB
Cara Penghijauan di UIN Maliki Malang
Dengan Tanaman Produktif

Dosen Pengampu:
Amalia Fitri Andriani. M.Si
Romaidi. M.Si

Oleh Kelompok 7:
Lukmanul Hakim (09620024)
Riko Ananda Saputra (09620027)
Dony heru Prasetiyo (09620028)
Rudi Wibowo (09620029)
Ahmad Safari Al-fajri (09620034)
M. Izzul Mutho’ (09620046)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2009


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
UIN Maulana Malik Ibrahim adalah universitas islam terkemuka di Malang, universitas ini adalah universitas berbasis islam yang di dalamnya ada siswa yang nyantri (asrama islam), universitas islam ini terkenal dengan sebutan kampus hijau Maliki Malang, hal ini disebabkan semua bangunan berwarna hijau, dan taman-taman disekitar bangunannya juga hijau dan rindang, warna hijau juga merupakan warna yang identik dengann islam di Indonesia. Juga bisa dihubungkan dengan firman Allah : ”Kedua surga itu kelihatan hijau tua warnanya.”
Di Universitas yang letaknya berada di kota dingin Malang dan dekat dengan daerah pegunungan, suasana yang tenang dan cocok digunakan sebagai sarana belajar, dan ditambah saran taman yang hijau yang cocok untuk berkumpulnya mahasiswa untuk bertukar pendapat, selain suasana belajar di dalam kelas yang monoton.
Akan tetapi taman yang indah itu lebih baik digunakan sebagai taman dengan tumbuhan yang produktif. Seperti tanaman buah, tanaman umbi, bunga hias (Mawar, melati dll.). Hal ini nantinya akan menjadikan taman yang bervariasi dan mahasiswa UIN sendiri bisa menikmati dari hasil taman tersebut dan mahsiswa bisa betah ditambah lagi hasil taman tersebut bisa menambah pemasukan dana pembangunan di UIN Maliki.
Dengan cara penghijauan yang seperti kami usulkan, terdapat sedikit kekurangan yaitu pada keamanan, nantinya pada tanaman yang produktif. Akan tetapi jika mahasiswa UIN dan masyarakat yang tinggal di sekitar UIN sadar akan jiwa Ulul Albab yaitu pikiran yang bis membedakan halal dan haram sehingga keamanan tanaman produktif bisa terjaga.
Kami sebagai mahasiswa memilki impian UIN sebagai kampus alam terbuka, dengan proses pembelajaran langsung belajar dari alam sekitar agar ilmu dan praktik bisa seimbang dengan adanya sarana dan prasarana gedung dan taman tanaman produktif.


1.2 Rumusan Masalah
1. Dalam bentuk apa saja mahasiswa UIN Malang peduli terhadap lingkungan?
2. Sebutkan tanaman produktif pada proses penghijauan di UIN Malang!
3. Sebutkan cara menjaga dan melestarikan tanaman produktif!
4. Apakah angan-angan mahasiswa terhadap penghijauan di UIN Malang?


1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diperoleh tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui cara mahasiswa UIN Malang sehingga peduli terhadap lingkungan.
2. Mengetahui tanaman produktif yang cocok di tanam di taman UIN Malang.
3. Mengetahui cara memelihara dan melestarikan lingkungan taman dengan tanaman produktif.
4. Mengetahui angan-angan mahasiswa terhadap penghijauan di UIN Malang.








BAB II
DASAR TEORI

2.1 Penghijauan taman dengan tanaman buah
Tipikal tanaman islami adalah oasis kehidupan yang berkelanjutan, menguntungkan manusia, burung ,dan binatang. Oasis itu merupakan suatu taman, menghasilkan buah, air dan tempat istirahat bagi burung. Makanya taman menyediakan air bagi segala jenis makhluk. Pendeknya, disamping indahnya, taman juga harus berguna dan juga harus bisa mengakomodir beragam aktivitas; seperti pertemuan formal dan informal, belajar, beribadah, rekreasi dan sebagainya (Fireza,2007:35).
Lingkungan tanaman buah semacam ini akan membuat siklus kehidupan alam menjadi jalan. Merancang taman yang dihiasi pohon buah-buahan bisa menjadi alternatif untuk hunian Anda. Selain asri, taman buah banyak manfaatnya. Menghiasi taman dengan pohon produktif, menjadi pilihan lain yang bisa kita lakukan. Ada dua manfaat sekaligus yang bisa kita ambil dalam menata taman yang dihiasi pohon buah-buahan ini. Selain asri, hasil pohon produktif ini bisa kita optimalkan untuk kebutuhan penghuni rumah. Namun, dalam menata taman buah di rumah ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah ketersediaan lahan halaman yang dimiliki (www.bangun-renovasi-rumah.com,2007).
2.2 Macam tanaman buah untuk penghijauan taman
Arsitek Lanskap Nirwono Yoga menjelaskan, ada dua macam tanaman buah. Pertama, jenis tanaman buah yang harus ditanam langsung di tanah dan memerlukan lahan yang luas, contohnya pohon nangka, sukun, atau durian. Jenis kedua, tanaman buah yang dapat ditanam di pot. Khusus untuk tanaman buah yang ditempatkan di pot, biasanya dalam bentuk ukuran kecil atau sudah dibonsai. Jadi, tidak perlu berukuran besar pun pohon buah itu dapat tumbuh dan berbuah dengan baik (www.bangun-renovasi-rumah.com,2007).
Pohon buah yang dapat ditanam di pot jumlahnya agak terbatas, seperti pohon mangga, jambu, rambutan, alpukat, belimbing. Jadi, pilihan media tanam disebabkan keterbatasan lahan ini perlu disiasati untuk menanam pohon buah dengan hasil yang baik (www.bangun-renovasi-rumah.com,2007).

2.3 Cara memelihara taman yang ditanami tanaman buah
Selain itu, kita perlu mengetahui dengan pasti jenis hama pohon buah yang akan ditanam. Sebagai contoh, pohon jambu air kalau tidak dirawat dengan baik, dapat menjadi tempat berkembang biak ulat bulu. Hama ini menyebabkan pohonnya tidak dapat berbuah maksimal. Kalaupun berbuah, buahnya cepat sekali busuk. Kalau si penghuni rumah tidak punya cukup waktu dan tenaga untuk memelihara, sebaiknya jangan menanam pohon jambu air. Namun, lebih baik menanam pohon mangga atau rambutan, yang lebih mudah perawatannya.
Peletakan tanaman tersebut di taman rumah perlu pula diperhatikan dengan cermat. Caranya dengan memperhatikan datangnya arah sinar matahari. Semua jenis pohon buah merupakan tanaman yang harus mendapatkan cukup banyak sinar matahari dan bukan merupakan pohon teduh. Sebab, kalau terlalu teduh justru tidak berbuah.
Nirwono menyarankan kalau lahan taman di rumah dirasakan tidak terlalu besar, ada baiknya jangan menanam pohon buah yang dapat tumbuh besar. Misalnya, luas tanah taman hanya 3 x 5 meter, jangan menanam pohon sukun atau nangka. Selain lahannya tidak seimbang, akar tanaman semacam itu juga dapat merusak konstruksi. Ini yang perlu diwaspadai, kalau tidak merusak konstruksi rumah, akar tadi dapat merusak pagar rumah
Hal lain yang tak kalah penting adalah masalah perawatannya. Tanaman buah ini harus sering dipangkas supaya ruang di bawahnya cukup segar. Kalau tidak rajin dirawat, ruang di bagian bawah bisa menjadi sarang nyamuk dan sumber penyakit karena lembap.
Bentukan dari tanaman buah pun perlu diperhatikan. Sebab, ada bentukan pohon yang tajuknya melebar dan ada pula yang tajuknya meninggi. Sebagai contoh, kalau tajuknya melebar tapi ruangnya sempit, tanaman tersebut bisa terkena bagian genteng rumah.
Lahan di bawah pohon buah tadi harus mendapatkan perhatian yang tak kalah pentingnya. Lazimnya pohon buah yang rindang, daunnya akan menyebabkan tanah di bawahnya menjadi teduh. Lahan tanah yang teduh membuat rumput enggan tumbuh.
Untuk itu, harus diikuti strategi mengolah lahan di bawah pohon buah tadi. Jangan menanam rumput di bawah pohon buah, tapi tanam pohon jenis semak atau tanaman pengawas (ground cover), bisa berupa tanaman kacang-kacangan atau jenis pakis. Itu untuk menutupi tanah yang gundul.
Bisa saja di sekitar bawah pohon diberikan batu-batuan koral atau jadi taman santai, dibuatkan kolam ikan atau tempat duduk.
Khusus untuk rumah tipe kecil semacam tipe 45, dia menyarankan pohon buah ditanam agak jauh ke tengah sedikit, tapi di pojok depan rumah. Posisi itu menghidupkan suasana rumah secara keseluruhan.
Peletakan pohon juga perlu memperhatikan arah sinar matahari. Jangan sampai posisi pohon menghalangi sinar matahari pagi masuk ke rumah. Namun, kalau pohon tadi menghalangi sinar matahari siang atau sore hari, itu tidak menjadi masalah. Justru dapat membuat teduh dan sejuk rumah.
Dia berharap masyarakat menanam pohon buah-buahan sebanyak-banyaknya. Paling tidak satu rumah dapat menanam satu pohon buah. Kalaupun lahan taman di depan rumah tidak memadai, pohon buah dapat saja ditanam di area hijau depan rumah. Selain dapat memberikan efek teduh dan udara uang sejuk di sebuah hunian, ditinjau dari perspektif lingkungan tanaman buah semacam ini akan membuat siklus kehidupan alam menjadi jalan.



BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Cara penghijauan di UIN Malang

Kepedulian terhadap lingkungan haruslah dimunculkan sejak dini agar di waktu dewasa nanti, generasi penerus dapat merasakan manfaat dari apa yang kita pelihara dan akan terus berkesinambungan generasi yang beradab, kepedulian terhadap lingkungan dapat dicontohkan dengan menjaga kebersihan itu bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri, kepedulian lainnya adalah dengan cara menjaga keindahan lingkungan itu yaitu dengan mengatur taman sedemikian rupa sehingga dapat menyenangkan dan memberi kesejukan pada mahasiswa UIN dan masyarakat disekitarnya. Apalagi jika taman UIN di tanami dengan tanaman produktif yang berguna bagi mahasiswa UIN dan masyarakat disekitarnya.
Jika kita memelihara dan peduli terhadap lingkungan maka kita sebagai mahasiswa dapat membantu pemerbaikan global warming di bumi, pencemaran, dan bencana alam. Dan membuat bumi ini hijau, rindang, dan sehat.
Di UIN Malang jangan hanya ditanami dengan tanaman hias atau rumput saja, akan tetapi juga ditanami dengan tanaman produktif selain itu di UIN Malang mempunyai daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Pemanfaatan lahan kosong juga bisa digunakan sebagai taman yang tanamannya produktif yang sedap di pandang oleh para warga UIN sehingga tidak menimbulkan kejenuhan di lingkungan tersebut dengan tanaman yang kurang bermanfaat.
Taman yang indah bisa dilengkapi dengan tanaman produktif yaitu tanaman buah, tanaman hias (macam-macam bunga). Diharapkan dapat terciptanya ketentraman-ketentraman bagi warga untuk menanam beribu pohon buah ditaman atau dilahan yang akan ditanami dengan perawatan sampai berbuah, agar terciptanya remaja yang cinta terhadap lingkungan dan dapat mencegah global warming dan hasilnya dapat menambah devisa Universitas.
Sesuai dengan firman Allah dalam Alqur’an surat Albaqarah:22 yang berbunyi,” Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”

3.2 Macam-macam Tanaman buah yang produktif
Bebagai macam tanaman buah yang cocok di UIN Malang yang ditanam dan dimanfaatkan (dilihat dari zona tempat berdirinya kampus UIN) :
1. Rambutan 6. Apel 11. Kelapa hibrida
2. Mangga 7. Nangka 12. Jeruk
3. Buah Mentega 8. Anggur 13. Blimbing
4. Sawo 9. Jambu biji
5. Kelengkeng 10. Kedondong

Tanaman bisa dalam pot atau bonsai ataupun bisa di tanam langsung ke tanah tergantung jenis tanamannya, berkayu besar atau tidak. Untuk di UIN kita langsung saja tanam ke tanah karena lahan di UIN masih cukup untuk di tanami.

3.3 Cara Mahasiswa Menjaga Tanaman produktif yang ditanam di taman

Setelah ditanam di taman tanaman buah juga membutuhkan penjagaan dan pelestarian, untuk itu harus dilakukan beberapa hal yaitu:
1. Seminggu sekali memberi tanaman dengan obat anti hama.
2. Menyiraminya tiap pagi dan sore hari.
3. Sampah-sampah yang dihasilkan dari tanaman tersebut dikumpulkan dan dibuat pupuk guna untuk penyuburan tanah dalam taman.
4. Membuang sampah anorganik dan organic pada tempatnya karena dapat merusak tanaman dan lingkungan organik lainnya.
5. Saat melakukan penggemburan tanah tidak menggunakan mesin, melainkan dengan manual.
6. Jika sudah berbuah penjagaan oleh satpam lebih ditingkatkan untuk keamanan buah dan taman.

3.4 Angan-angan mahasiswa terhadap penghijauan di UIN Malang

Mahasiswa UIN guna memajukan universitasnya dan menjadikan dirinya sebagai insan yang ulul albab mereka memiliki angan-angan bagi universitasnya diantaranya:
1. Ingin menjadikan UIN hijau dengan tanaman berbuah
2. Menjadikan taman sebagai tempat berkumpul, belajar, refresing dan pertemuan formal maupun informal.
3. Tempat praktik langsung mahasiswa sains terhaadap lingkungan ekologi taman.
4. Menciptakan UIN Maliki Malang sebagai teladan bagi universitas lain di Malang di bidang kebersihan dan keindahan serta penghijauan kampus.
5. Mengurangi global warming yang sekarang telah terjadi.



BAB IV
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan makalah yang membahas tentang penghijauan di UIN Malang antara lain yaitu:
1. kepedulian terhadap lingkungan dapat dicontohkan dengan menjaga kebersihan itu bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri, kepedulian lainnya adalah dengan cara menjaga keindahan lingkungan.
2. Bebagai macam tanaman buah yang cocok di UIN Malang yang ditanam dan dimanfaatkan (dilihat dari zona tempat berdirinya kampus UIN) : Rambutan, Apel, Kelapa hibrida, Mangga ,Nangka, Jeruk, Buah Mentega, Anggur, Blimbing, Sawo, Jambu biji, Kelengkeng, Kedondong.
3. Dengan perawatan pemupukan yang teratur, baik perawatan dari tanaman maupun dari lahan yang ditanami.
4. Mahasiswa UIN menginginkan kampus tercinta nya ini menjadi kampus yang hijau, hijau tidak hanya pada bangunannya saja akan tetapi juga pada lingkungan dan bisa menjadi contoh bagi bagi kampus-kampus di Indonesia dan Malang khususnya.









Daftar Pustaka


www.bangun-renovasi-rumah.com,2007

Al-Farghani

Biografi Al-Farghani

  1. Insinyur Sipil di Abad IX

Insinyur sipil Muslim dari abad ke-9 M itu bernama lengkap Abu'l-Abbas Ahmad ibnu Muhammad ibnu Kathir Al-Farghani. Ilmuwan yang terlahir di Farghana, Tansoksiana, itu biasa dipanggil Al-Farghani. Orang Barat biasa menyebutnya Al-Fraganus. Sebelum terjun dalam bidang teknik sipil, sejatinya Al-Farghani adalah seorang astronom. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Kitab fi al-Harakat al-Samawiya wa Jawami Ilm al-Nujum (Elemen-elemen Astronomi) yaitu buku tentang gerakan menyeluruh surgawi dan ilmu tentang bintang-bintang, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di abad ke-12 dan diberikan pengaruh yang besar atas astronom eropa sebelum Regiomontanus. Al-Farghani begitu populer sebagai astronom, karena mampu menetapkan diameter bumi sejauh 6.500 mil serta menemukan diameter planet-planet. Di era kepemimpinan Khalifah Al-Mutawakil, Al-Farghani lalu terjun di bidang teknik.

Menurut sejarawan Ibnu Tughri Birdi, Al-Farghani dipercaya untuk mengawasi pembangunan Great Nilometer di Fustat (kota tua Kairo). Pembangunan megaproyek Great Nilometer itu rampung pada tahun 861 M, bersamaan dengan meninggalnya Khalifah Al-Mutawakil. Proyek lainnya yang digarap Al-Farghani adalah pengggalian kanal Al-Ja'fari.

Al-Farghani ditugaskan dua putera Khalifah Al-Mutawakil, yakni Muhammad dan Ahmad, untuk mengawasi proyek penggalian kanal itu. Kanal itu melalui kota baru Al-Ja'fariyah yang dibangun Al-Mutawakil dekat Samarra, di Tigris. Sayangnya, proyek penggalian kala yang diawasi Al-Farghani itu tak terlalu sukses.

Sebab, kanal itu tak bisa mengalirkan air dengan baik, kecuali bila ketinggian Sungai Tigris sedang tinggi. Konon, khalifah pun sempat marah, karena Al-Farghani ternyata salah perhitungan. Akibatnya, dia lebih dijuluki sebagai sebagai insinyur teoritis dibandingkan insinyur praktik.

Namun hitungan Al-Farghani kemudian dibenarkan oleh seorang pakar teknik lainnya yang berpengaruh pula, yaitu Sind Ibn Ali. Sind membenarkan perhitungan yang dilakukan oleh Al-Farghani. Paling tidak ini membuat khalifah menerima kebijakan tersebut

Pada tahun 987 M, Ibnu Al-Nadim mengungkapkan, Al-Farghani berhasil menulis dua buku penting dalam bidang teknik yakni, Kitab al-Fusul, Ikhtiyar al-Majisti dan Kitab Amal Al-Rukhmat atau 'Book on the Construction of Sun-dials.

  1. Al Farghani, Rujukan Astronom Eropa

Astronomi merupakan ilmu yang telah lama menjadi objek kajian umat Islam. Melalui kajian ilmu ini umat Islam mampu mengurai misteri benda-benda langit dan memberikan sumbangan berharga di dalamnya. Tak heran pula jika banyak astronom Muslim dan menyumbangkan pemikirannya dalam karya yang dibukukukan.

Sebagian besar karya mereka pun menjadi rujukan. Tak hanya oleh ilmuwan semasanya yang juga Muslim namun juga oleh ilmuwan non-Muslim. Buku karya mereka telah melintasi batas wilayah. Karya mereka tak hanya dirujuk di negeri asalnya namun juga bangsa-bangsa lainnya, semisal di Eropa

.Salah satu astronom Muslim yang berhasil menorehkan prestasi gemilang itu adalah Abu'l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani. Ia adalah salah satu astronom yang hidup pada masa pemerintahan khalifah Al-Mamun pada abad kesembilan dan pewaris pemerintahan selanjutnya.

Pada masa itu pemerintah memang memberikan dukungan bagi berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk kajian astronomi. Bahkan khalifah membangun sebuah lembaga kajian yang sering disebut sebagai Akademi Al-Mamun. Al-Farghani merupakan salah satu ilmuwan yang direkrut untuk bergabung di dalam akademi tersebut.

Al-Farghani bersama astronom lainnya telah menggunakan peralatan kerja yang canggih pada masanya. Mereka mampu memanfaatkan fasilitas yang ada, hingga mampu menghitung ukuran bumi, meneropong bintang-bintang dan menerbitkan berbagai laporan ilmiah.

Al-Farghani (wafat 870 M), dipandang sebagai salah satu ahli astronomi terbesar yang pernah hidup. ia banyak melakukan pengamatan terhadap benda-benda angkasa pada sebuah observatorium di Bagdad, dan ia berhasil menghimpun data-data tentang Apoge, yakni titik terjauh dan Perige, yaitu tentang titik terdekat pada lintasan benda-benda angkasa dari Bumi.

Teorinya, "Makin lonjong bentuk lintasannya, maka semakin besar perbedaan antara Apoge dan Perige". Disamping itu, ia juga pernah melakukan eksperimen untuk menentukan diameter Bumi.

Karya-karya utamanya masih tersimpan dengan baik di Oxford, Paris, Kairo dan di Perpustakaan Princeton University, dengan berbagai macam judul. Banyak pula buku-bukunya yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi), yang kemudian disebarkan ke seluruh daratan Eropa. Inilah yang membuat al-Farghani dikenal sebagai pelopor Ilmu Astronomi

Al-Farghani meneliti sekaligus menguji teori Ptolemia, dan kemudian ia menyakini bahwa kualitas dari gerakan saling mendahului dari benda langit, adalah dipengaruhi oleh planet-planet dan bintang-bintang.

Dan kemudian Al-Farghani pun mampu menuliskan sebuah karya astronomi yang di kemudian hari menjadi rujukan banyak orang. Ia menuliskan Kitab fi al-Harakat al-Samawiya wa Jawami Ilm al-Nujum yang dalam dialihbahasakan menjadi The Elements of Astronomy. Buku ini isinya mengenai gerakan celestial dan kajian atas bintang.

Pada abad kedua belas buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan memberikan pengaruh besar bagi perkembangan astronomi di Eropa sebelum masa Regiomontanus. Al-Farghani memang mengadopsi teori-teori Ptolemaeus namun kemudian ia kembangkan lebih lanjut. Hingga akhirnya ia mampu membentuk teorinya sendiri.

Selain itu ia pun kemudian berhasil menentukan besarnya diameter bumi yang mencapai 6.500 mil. Al-Farghani menjabarkan pula jarak dan diameter planet lainnya. Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa. Tak heran jika buku karya Al-Farghani tersebut mendapatkan respons yang positif tak hanya oleh kalangan Muslim juga ilmuwan non-Muslim.

Terkenalnya karya Al-Farghani ini disebabkan adanya upaya penerjamahan atas karyanya tersebut. Dua terjemahan The Elements of Astronomy dalam bahasa latin ditulis pada abad kedua belas. Salah satunya ditulis oleh John Seville pada 1135 yang kemudian direvisi oleh Regiomontanus pada 1460-an.

Sedangkan terjemahan lainnya ditulis oleh Gerard Cremona sebelum 1175. Karya selanjutnya disusun oleh Dante yang dilengkapi oleh pemahaman dirinya mengenai astronomi dan Ia masukan dalam karyanya, La Vita Nuova. Seorang ilmuwan Yahudi, Jacob Anatoli menerjemahkannya pula ke dalam bahasa Yahudi.

Ini menjadi versi latin ketiga yang dibuat pada 1590. Dan pada 1669 Jacob Golius menerbitkan teks latin yang baru. Bersamaan dengan karya-karya tersebut, banyak ringkasan karya Al-Farghani yang beredar di kalangan saintis dan ini memberikan kontribusi bagi perkembangan pemikiran Al-Farghani di Eropa.

Kelak kemudian hari, The Elements of Astronomy diakui memang sebagai sebuah karya yang sangat berpengaruh. Seorang ilmuwan yang bernama Abd al-Aziz al-Qabisi memberikan komentar atas karya Al-Farghani tersebut, yang kemudian komentar Abd al-Aziz ini tersimpan di Istanbul sebagai manuskrip yang sangat berharga.

Manuskrip lainnya juga banyak bertebaran di berbagi perpustakaan yang ada di Eropa. Ini membuktikan pula bahwa pemikiran Al-Farghani menjadi acuan dalam perkembangan astronomi di Eropa. Aktivitas Al-Farghani tak melulu di bidang astronomi namun ia pun melebarkan aktivitasnya di bidang teknik.

Paget Toynbee, seorang ilmuwan Oxford abad ke-19, yang ahli dalam pemikiran Dante, menunjukan pengaruh besar al-Farghani terhadap pemikiran Dante dalam karyanya Vita Nuova, dan Convivio. Setelah ia (Toynbee) membandingkan bagian-bagian tertentu dan kalimat-kalimat kunci dalam karya-karya itu, dengan apa yang terdapat dalam buku al-Farghani, "Elements of Astronomy".

Toynbee menyimpulkan, bahwa pembahasan Dante dalam karyanya The Vita Nouva, yang berisikan teori-teori tentang perbandingan antara planet-planet, tentang jarak Venus ke Bumi, Kutub dan Ekuator, dan Bintang-bintang tetap, adalah di dasarkan pada tulisan-tulisan al-Farghani.

Toynbee menambahkan, " .... tulisan al-Farghani ini nampak menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi Dante, dan inilah bukti bahwa ia telah mempelajari dengan teliti karya al-Farghani". Dan karena Dante merasa berhutang banyak kepada al-Farghani bagi data-data astronomi, dan data lainnya sehubungan dengan karyanya yang lain (Convicio), Dante mengakui ke berhutangannya kepada al-Farghani.

Buku The Divine Comedy, juga merujuk pada konsep astronomi al-Farghani. Salah satu contohnya, adalah tentang delapan benda langit yang berputar dalam skala logaritma yang sama dengan dimensi-dimensi yang sebelumnya hal ini telah diperkirakan oleh al-Faghani. (Paget Toynbee, Dante Studies and Research, London, Methuen, 1902, hlm. 56-57).

  1. hikmah yang dapat diambil dari Al-Farghani

Dari biografi Al-Farghani diatas kita dapat mengambil hikmah yaitu kita dapat mengetahui tokoh islam zaman dahulu beserta Ilmu yang ditekuninya. Setiap orang juga dapat melakukan kesalahan seperti halnya Al-Farghani, tetapi setiap orang tidak akan bisa menyamai ilmu yang dimiliki Al-Farghani karena Ilmu dalam bidang astronomi dan bidang teknik, Al-Farghani mampu menetapkan diameter bumi sejauh 6.500 mil serta menemukan diameter planet-planet dan dipercaya untuk mengawasi pembangunan Great Nilometer di Fustat (kota tua Kairo).

Semua ilmu yang dimiliki Al-Farghani dapat bermanfaat bagi seluruh umat di bumi ini. Buku karangan Al-Farghani dapat dijadikan inspirasi bagi para pengarang buku yang berada di tahun berikutnya. Seperti pada karangan Paget Toynbee yang berjudul The “Vita Nouva” yang didasarkan dengan buku karangan Al-Farghani, "Elements of Astronomy". yang berisikan teori-teori tentang perbandingan antara planet-planet, tentang jarak Venus ke Bumi, Kutub dan Ekuator, dan Bintang-bintang tetap.

selamat datang dony